Mengucap rasa syukur walau kita sudah semakin merasa berjauhan. Sifatmu yang seakan menjauh kini semakin menghantui diriku. Entah. Mungkin kamu sudah tahu bahwa aku mencintaimu. Apa salahku saat satu tahun ini? Satu tahun memendam rasa cinta sendirian. Memendam rasa kagum dalam diam. Apakah selama itu juga kamu merasa terganggu? Maaf jika selama aku mengagumi diam-diam malah membuatmu merasa risih. Aku sadar. Aku hanyalah cewek esempe,yang labil,egois,urakan,aneh,gendut,gampang marah. Aku tak pernah sempurna dimatamu. Tapi ketahuilah ra,aku sangat tulus mencintaimu,menyayangimu. Aku sangat sabar saat melihat kamu berdua dengan wanita itu. Aku masih bisa tersenyum saat itu. Kini. Aku mohon tetaplah menjadi rara yang dulu ku kenal,walau kamu akan pergi. Kalau mau pergi. Pergilah! Aku tidak melarang.
Selamat tinggal. Terimakasih atas segala kenangan yang telah kita buat. Aku mencintaimu
Sebatas cerita.
Kamis, 23 Oktober 2014
Selamat tinggal.
Selasa, 12 Agustus 2014
Bersama..
Aku masih sangat bersyukur kepada tuhan. Karena tlah mengirimkan aku sebuah picisan. Picisan yang tak sempurna di mata orang lain,tetapi picisan yang sempurna di mata ku. Walaupun aku tak lagi bersama berdua dengannya,tetapi aku masih bisa melihat dirinya. Menatap mata elangnya yang membuat hati ini teduh.
Setiap pagi aku menyapamu dengan doa. Ku bisikkan pada langit dan awan. Semoga hari ini menjadi hari yang cerah bagi kita berdua. Berdua. Tetapi tak bisa bersama. Aneh bukan? Maksudku kita bersama,bersama-sama melakukan aktivitas dibawah langit Jogja yang indah ini. Tetapi aku menginginkan kebersamaan itu melebihi dari apa yang ku maksud. Aku ingin kita bersama menikmati senja di sudut Jogja. Aku ingin kita bersama mengikuti acara bersepeda yang sudah terkenal itu. Aku ingin kita bersama mencari tempat yang hanya kita berdua ketahui untuk kita melepaskan penat akan dunia ini. Aku ingin kita bersama bercanda dan tertawa lepas. Intinya saja aku ingin kita bersama. Benar benar bersama,untuk kita menyatukan cinta dan impian.
Setiap pagi aku menyapamu dengan doa. Ku bisikkan pada langit dan awan. Semoga hari ini menjadi hari yang cerah bagi kita berdua. Berdua. Tetapi tak bisa bersama. Aneh bukan? Maksudku kita bersama,bersama-sama melakukan aktivitas dibawah langit Jogja yang indah ini. Tetapi aku menginginkan kebersamaan itu melebihi dari apa yang ku maksud. Aku ingin kita bersama menikmati senja di sudut Jogja. Aku ingin kita bersama mengikuti acara bersepeda yang sudah terkenal itu. Aku ingin kita bersama mencari tempat yang hanya kita berdua ketahui untuk kita melepaskan penat akan dunia ini. Aku ingin kita bersama bercanda dan tertawa lepas. Intinya saja aku ingin kita bersama. Benar benar bersama,untuk kita menyatukan cinta dan impian.
Minggu, 10 Agustus 2014
Bulan di tempo hari
Selamat malam. Selamat beristirahat. Malam ini aku menyempatkan menulis sedikit catatan untukmu. Aku masih bersyukur bisa melihatmu,memandangimu,dan masih bisa menyisipkan namamu diantara doa panjangku. Walau ku tahu kamu tak akan pernah mengerti perasaan ku kini. Begitu dalam dan tulus.
Malam ini bulan begitu indah. Mengingatakan aku pada tempo hari. Saat kamu bercerita tentang bulan. Lumayan panjang dan membuatku sedikit menahan kantuk untuk mendengarkanmu bercerita. Saat ini kau tak menceritakan bulan lagi. Padahal,aku sudah menantimu untuk bercerita dimalam ini. Aku masih menunggumu. Aku berfikir saat ini kita sedang asyik bercerita,entah topik apa yang sedang kita bicarakan. Tapi. Itu semua hanyalah mimpi. Mimpi dan mimpi.
Malam ini bulan begitu indah. Mengingatakan aku pada tempo hari. Saat kamu bercerita tentang bulan. Lumayan panjang dan membuatku sedikit menahan kantuk untuk mendengarkanmu bercerita. Saat ini kau tak menceritakan bulan lagi. Padahal,aku sudah menantimu untuk bercerita dimalam ini. Aku masih menunggumu. Aku berfikir saat ini kita sedang asyik bercerita,entah topik apa yang sedang kita bicarakan. Tapi. Itu semua hanyalah mimpi. Mimpi dan mimpi.
Sabtu, 09 Agustus 2014
Dia dan Ksatrianya
Balutan senja dan dinginnya sore. Menunggu ksatrianya untuk pulang. Melawan derasnya hujan dan kencangnya angin. Tak ingin pergi dari tempatnya berdiri. Tak peduli berapa ratus air mata yang menetes. Tak henti-hentinya memanjatkan doa;agar ksatrianya kembali dan mengucap kata rindu padanya. Begitu bodohnya dirinya,tetap menunggu walaupun dia tahu bahwa ksatrianya tak akan pulang. Meringis mengingat hal-hal yang ia lakukan bersama ksatrianya. Menatap wajahnya,menggenggam erat tangannya,dan merangkul erat tubuhnya. Aku tak ingin bercerita lebih tentangnya,karena dia terlalu bodoh menyanyangi ksatrianya walaupun sudah berkali-kali disakiti. Selamat berjuang Dev!
Selasa, 05 Agustus 2014
Rangkaian Kata
“Minggir kenapa sih?”keluhku kepada seseorang.
“Nggak. Aku nggak mau!”pria itu terlihat
menyebalkan,wajahnya tersenyum miring, dan langsung duduk dibangku yang berada
didepanku.
“Oke!
Terserah,kamu. ”
“Haha,muka
kamu lucu tau nggak kalau cemberut kaya gitu.”
“Whatever
do you say!”sentakku.
“Dumeh,sek
ulangan bahsa Inggris mesti entuk 90!”ledek pria itu dengan logat jawanya dan
bersikap dingin dan datar.
Dengan
sikap ku yang datar juga,aku membiarkan pria itu bergeming sendiri seperti
orang gila,aku terus fokus dengan buku yang ku baca. Dia terus memanggil
nama-ku tapi aku tetap tidak menggubris,sampai-sampai dia memanggilku dengan
kata yang sedikit membuat hatiku melumer— sayang — Hatiku tersentak saat dia
mengucap kata itu. Dia terus merayu dan menggangguku agar aku menoleh ke
arahnya. Dan aku tetap saja tidak
menjawab sahutannya. Tiba-tiba tak ku dengar lagi suaranya memanggil namaku.
Lega.
Berarti
dia sudah tidak menggangguku lagi. Tiba-tiba ada seseorang yang berdiri
disamping mejaku. Sekilas membuatku tersentak. Ternyata pria itu tak lelah
menggangguku. Kini dia memandangiku dengan mata elangnya yang tajam. Seketika
degupan jantungku tidak beraturan.
“Kamu
ngapain kesini ha?” kini aku benar-benar naik pitam.
“Ciye
perhatian sama aku ciye,nanyain aku lagi ngapain. Aku Cuma pengen liat kamu
nangis.”
Mendengar
kata-kata itu semakin membuatku muak. Kaki pria itu aku injak dengan keras.
Dan aku langsung pergi dari hadapannya.
***
“Kamu
nggak capek apa,sandiwara kayak gini didepan Dewo? Aku penasaran sebenarnya
kamu tuh suka nggak sih sama dia? Seharusnya kalau kamu suka sama dia,kamu
bersikap manis. Tapi kamu sama Dewo malah kayak orang musuhan gini. Tiap hari
harus pake acara ribut dulu.”kepo Ani.
Ani
adalah sahabatku sejak 2 tahun yang lalu. Kita bertemu saat MOS waktu masuk
SMA. Dia sungguh cantik,putih,dan lumayan tinggi.
“Gatau
deh. Aku takut kalau masalah cinta ini bisa ngerubah persahabatan ku sama
Mella. Kamu tahu kan dia itu,kakaknya Dewo,dan setiap Dewo deket sama cewek
selain pacarnya dan sahabat-sahabat Mella. Bakal dia caci abis-abisan.”
“Kamu
strong ya,Widya! Berpura-pura benci sama orang yang kamu sayang. Jarang lho ada
orang yang kayak kamu. Harus Jatuh Cinta Diam-Diam. Apalagi Dewo termasuk cowok
yang suka ngomong sayang sana-sini. Sabar ya Wid.”
“Maybe.
Itu tuh yang bikin aku muak liat dia sayang-sayangan sama cewek lain. Makasih
ya Ni,kamu selalu mau dengerin curhatanku,meskipun aku tahu kamu pasti bosen
denger ceritaku yang selalu ceritain Dewo.”
“Iya,sama-sama. Aku juga terharu
sama kisah cinta kamu.”ucap Ani sambil merapikan anak rambutnya yang terkibas
oleh angin.
***
Kini siang berganti
malam,rembulan yang bersinar terang dan bintang-bintang yang kerlap-kerlip
menghiasi langit. Sungguh indah ciptaan Tuhan. Ku lukiskan semua keindahan
malam ini melalui puisi. Tiba-tiba handphone-ku berdering,menandakan sebuah
pesan masuk. Ku buka pesan itu.
‘Wei!’
Nomor handphone-nya tak ku
kenal,aku biarkan pesan itu dan tak ku balas. Handphone-ku berdering beberapa
kali. Lalu aku buka pesan yang masuk,masih nomor itu juga.
‘kenapa nggak dibales?’
‘Wei?’
Aku gerakkan jari-jariku di
keypad handphone-ku,dan ku balas pesan masuk yang mengganggu konsentrasiku.
‘Kamu siapa?’
‘Siapa ya? Cowok keren dikelas.’
‘Serah deh.’
‘Jangan ngambek kenapa? Kamu
jelek tau nggak kalau lagi ngambek. Tapi lucu.’
‘Oh.’
‘Pengen tau nggak aku siapa?’
‘Nggak!’
‘Aku Dewo loh!’
‘Siapa yang tanya? Cowok aneh.’
‘Makasih. Lagi ngapain sis?’
‘Nggak usah sok asik deh!’
‘Ya maap.’
‘Hm.’
Hari demi hari,kita sering
berbalas pesan singkat. Hingga suatu hari aku mengirim pesan,terlebih dahulu.
Karena sedari tadi pagi,ia belum mengirim pesan kepadaku. Berpuluh-puluh pesan
ku kirimkan kepada dia. Dan dia tidak membalas pesan singkat dariku. Entah. Aku
merasa tidak bersemangat. Ku baca pesan singkat diantara kita berdua. Ucapan
selamat malam yang ia kirim,pertengkaran antara kita. Sungguh,aku rindu
kepadanya.
***
Beberapa minggu ini kita saling
berjauhan. Dan dia semakin menjauh dariku. Aku tak tahu apa penyebab dia
menjauhiku. Sifat dia kepadaku semakin dingin,dan terkesan seperti tak ingin
bertemu dengan ku lagi. Dalam hati,aku meneriaki namanya kencang saat dia
berada disampingku. Mungkin ini berawal dari ketertarikan sesaat yang kusebut
cinta dengan cepat,aku mengangap pesan-pesan mu itu sebuah rasa kasih sayang.
Aku terlalu percaya diri,sungguh aku mengakui bahwa aku wanita yang tolol. Aku
merutuki diriku sendiri. Menangis diantara rintikan hujan dan dinginnya malam.
Aku berharap kau datang kesini menjemputku,membawa kan jaket untuk menghangatkan
tubuh ku. Itu sebuah mimpi,bodoh. Kini diriku hanya bisa menyebut namamu dalam
setiap doa panjangku,memanggil namamu dalam hati ketika kamu ada
disampingku,dan menatap siluet wajahmu diam-diam. Semoga kamu tak lagi menyakiti
hati perempuan dengan rangkaian kata-mu,aku berharap aku lah perempuan yang kau
sakiti terakhir kalinya,dan aku berharap kamu selalu di naungi oleh
kebahagiaan. Terimakasih untuk selama ini. Aku menyayangimu lebih dari yang kau
tahu.
Jumat, 01 Agustus 2014
Kuat
Selamat malam penggemar Real Madrid! Aku masih mencintaimu. Benar-benar mencintaimu. Dan masih dalam diam.
Aku berharap,kau selalu diliputi kebahagiaan. Dan aku berusaha membuatmu bahagia dan tersenyum. Walau hal itu sulit untuk kulakukan,dan walau hal itu sangat menyakitkan batinku. Aku akan berusaha selama aku mampu. Dan aku berharap,semoga kau baik-baik saja bersama dia :) Selamat umur panjang.
Aku berharap,kau selalu diliputi kebahagiaan. Dan aku berusaha membuatmu bahagia dan tersenyum. Walau hal itu sulit untuk kulakukan,dan walau hal itu sangat menyakitkan batinku. Aku akan berusaha selama aku mampu. Dan aku berharap,semoga kau baik-baik saja bersama dia :) Selamat umur panjang.
Selasa, 22 Juli 2014
Menyesal
Sulit untuk melupakanmu. Sungguh tak seharusnya aku menyayangimu,mencintaimu,dan menunggumu. Apa yang harus aku lakukan. Aku hanya bisa mendoakanmu,melihatmu dari jauh,dan menangisi kepergianmu diam-diam.
Apa kau merasa terganggu dengan keberadaanku ? Tolong berilah sedikit kejelasan tuan. Aku hanya manusia biasa. Aku tak bisa mengetahui perasaanmu yang kadang berubah-ubah.
Kini aku terdiam diantara padang ilalang,menikmati kesendirian ini. Memejamkan mata,seolah-olah mata ini memutarkan sebuah film tentang dirimu dan tak ingin berhenti. Mengingat senyum manismu,sapaanmu,sinar matamu,canda tawamu,dan keluh kesahmu. Jujur aku sangat merindukan sosok dirimu yang dulu. Yang bersifat dingin,dan kadang perhatian. Pernah disuatu waktu kamu mengajak aku untuk pergi disuatu tempat,tapi ajakanmu tak ku gubris sedikitpun. Aku menyesal. Seharusnya waktu itu aku meng-iya-kan ajakanmu,pergi kesuatu tempat bersamamu,berdua. Saat itu gengsi dan malu menghalangi perasaanku sebenarnya.
Jika aku mempunyai mesin waktu. Akan ku ulangi waktu dimana kita masih bersama. Memberi perhatiaan satu sama lain. Akan ku manfaatkan waktu itu bersamamu.
Untuk :
Pangeran yang dulu mengajak aku pergi ke suatu tempat menggunakan speed.
Apa kau merasa terganggu dengan keberadaanku ? Tolong berilah sedikit kejelasan tuan. Aku hanya manusia biasa. Aku tak bisa mengetahui perasaanmu yang kadang berubah-ubah.
Kini aku terdiam diantara padang ilalang,menikmati kesendirian ini. Memejamkan mata,seolah-olah mata ini memutarkan sebuah film tentang dirimu dan tak ingin berhenti. Mengingat senyum manismu,sapaanmu,sinar matamu,canda tawamu,dan keluh kesahmu. Jujur aku sangat merindukan sosok dirimu yang dulu. Yang bersifat dingin,dan kadang perhatian. Pernah disuatu waktu kamu mengajak aku untuk pergi disuatu tempat,tapi ajakanmu tak ku gubris sedikitpun. Aku menyesal. Seharusnya waktu itu aku meng-iya-kan ajakanmu,pergi kesuatu tempat bersamamu,berdua. Saat itu gengsi dan malu menghalangi perasaanku sebenarnya.
Jika aku mempunyai mesin waktu. Akan ku ulangi waktu dimana kita masih bersama. Memberi perhatiaan satu sama lain. Akan ku manfaatkan waktu itu bersamamu.
Untuk :
Pangeran yang dulu mengajak aku pergi ke suatu tempat menggunakan speed.
Langganan:
Postingan (Atom)